SSH Management ( Secure Shell )
Apa itu SSH ?
Jenis-Jenis Enkripsi SSH
Berikut penjelasan singkat tentang ketiga jenis enkripsi data yang ada pada SSH:
- Enkripsi simetris — menggunakan satu secret key untuk mengenkripsi dan mendekripsi data dari client dan juga host. Secret key tersimpan pada server dan client. Selama proses transfer, kunci tersebut tidak ikut dipindahkan.
- Ssimetris Enkripsi — menggunakan dua key terpisah untuk melakukan enkripsi dan dekripsi data yang membentuk pasangan kunci public-private key pair. Data yang di enkripsi oleh public key hanya bisa dideskripsikan oleh private key pasangannya.
- Hashing — teknik transfer satu arah yang tidak bisa di deskripsi, kegunaanya untuk memastikan bahwa data yang dikirim melalui SSH tidak dimodifikasi oleh hacker dan pihak manapun.
Alasan mengapa banyak orang memakai ssh
- Mengontrol server dengan lebih mudah dan bebas — Anda bisa dengan mudah mengakses dan mengontrol file dan pengaturan yang ada pada hosting tanpa harus mendatangi dimana server fisik tersimpan.
- Menghindari cyber crime — dengan ketiga teknik kriptografi yang ada, SSH akan secara otomatis memutus koneksi jika mendeteksi aktivitas mencurigakan saat proses transfer terjadi. Tentunya hal ini akan melindungi Anda dari hacker dan malware.
- DNS dan IP spoofing — fitur spoofing yang ada di SSH berfungsi untuk melindungi proses transfer dari hacker atau peretas, untuk lebih jelasnya baca artikel tentang spoofing berikut ini.
- Keamanan yang terjamin — dengan sistem autentikasi dan enkripsi data, koneksi data yang dilakukan melalui SSH mempunyai keamanan yang ketat dan terjamin.
Cara Kerja SSH
Sistem operasi seperti Linux dan MacOs sudah memiliki SSH client default yang terpasang pada terminal yang ada pada sistemnya.
Pada proses koneksi ini, SSH client menggunakan teknik kriptografi untuk melakukan otentikasi dan identifikasi SSH server.
Jika kunci yang dipakai SSH client tidak sama dengan kunci yang ada pada server, koneksi akan secara otomatis gagal.
Selanjutnya, koneksi yang sukses akan dienkripsi melalui symmetric encryption dan hashing yang berfungsi untuk memastikan privasi dan keutuhan data yang ditukar selama proses transfer.
Untuk membuat Anda memahami lebih jelas cara kerja SSH, berikut adalah beberapa tahapan-tahapannya:
- SSH client melakukan koneksi ke SSH server menggunakan port default 22.
- Jika SSH client dan SSH server menggunakan versi yang sama, koneksi akan sukses.
- Selanjutnya, SSH client meminta public key dan host key dari SSH server dan melakukan verifikasi.
- Jika kedua kunci yang digunakan sama, SSH client akan membentuk session key dan mengenkripsi kunci tersebut melalui public key milik SSH server.
- Kemudian, SSH server akan mengenkripsi balik public key milik SSH client untuk verifikasi.
- User dari SSH client lalu harus melakukan otentikasi diri dengan cara memasukan username dan password yang sudah ada.
Setelah verifikasi pengguna berhasil, koneksi sudah terbentuk dengan aman. !
Konfigurasi - konfigurasi di openssh linux
- Dari client ke server
- Dari server ke client
Komentar
Posting Komentar